Kali ini saya mau sharing tugas PKn kelas 9 semester 1 yang berkaitan dengan Otonomi Daerah. Tugas ini di berikan oleh guru PKn saya aka Bapak Katono pada hari jum'at 28 November 2012. Seumur-umur gak bakalan lupa deh tugas yang satu ini. Kalau begitu berikut penjelasannya.
Mencari Jati Diri
Misi Blog Ini:
Memudahkan teman-teman untuk mengerjakan tugas sekolah
Minggu, 09 Desember 2012
Rahasia Yang Belum Terungkap Di Balik 17 Agustus
Makalah ini adalah tugas karena saya
Nony Amanda Anggraeni tidak hadir dalam Upacara 17 Agustus yang diselenggarakan
di lapangan Josari karena pada saat itu saya sedang melepas jahitan di rumah
sakit. Saya tertarik untuk memilih Artikel ini karena ingin memberikan fakta
yang menarik mengenai peristiwa sekitar 17 Agustus dan peristiwa sekitar proklamasi yang belum
atau masih sedikit diketahu khalayak ramai. Semoga Informasinya bermanfaat
Soekarno Sakit Saat Proklamirkan Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sebelum pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di rumahnya karena ia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah-tengah bulan puasa Ramadhan.
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sebelum pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di rumahnya karena ia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah-tengah bulan puasa Ramadhan.
“Pating greges”, keluh
Bung Karno setelah dibangunkan dr. Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian
darahnya dialiri chinineurethan
intramusculair dan menenggak pil brom
chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian
rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00, keduanya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. “Demikianlah
Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan
segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan
sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat
itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi
telah dimulai…
Langganan:
Postingan (Atom)